Warning..!! Aplikasi Kencan Rawan Kejahatan
Medsos
– Bagi yang
sering menggunakan aplikasi kencan untuk mencari pasangan, mulai sekarang harus
mempertimbangkan untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Salah satu perusahaan
penyedia keamanan Kaspersky melaporkan bahwa aplikasi kencan merupakan salah
satu bentuk layanan online yang paling tidak aman.
Kenapa ? Aplikasi kencan
menyediakan berbagai macam informasi personal penggunanya secara bebas, ini
memungkinkan para hacker untuk mengambil data pengguna dan menggunakannya
secara tidak bertanggung jawab. Tidak hanya itu, beberapa ancaman kejahatan
seperti penguntit, spamming email dan penipuan rentan terjadi.
Aplikasi
kencan memiliki sistem keterbukaan informasi yang dapat diakses oleh siapa
saja. Oleh sebab itu, para pelaku kejahatan bisa mendapat berbagai macam
informasi mengenai pengguna hanya dengan mengetik nama lengkap, pekerjaan, atau
meretas alamat IP.
Aplikasi kencan paling rentan
Dari data Kaspersky Happn
dan Paktor menjadi aplikasi kencan paling tidak aman. Kedua aplikasi ini
menyediakan informasi pengguna dengan sangat terbuka.
Happn dan Paktor
memungkinkan banyak orang mengakses lokasi, alamat IP, dan mengirimkan pesan.
Keterbukaan ini memancing pelaku kejahatan untuk melakukan aksinya, termasuk
penguntit dan orang lain yang berniat tidak baik.
Sedangkan Tinder danBumble memiliki tingkat kemanan menengah. Kedua aplikasi ini menyediakan
informasi yang terbatas hanya ke sesama pengguna. Namun, tetap saja ada
kemungkinan untuk melakukan pencurian data.
Aplikasi Ok Cupid, Badoo,
Mamba, Zoosk, dan WeChat merupakan aplikasi yang paling aman di antara dating apps.
Informasi hanya diberikan ke sesama pengguna atas dasar persetujuan dari
pengguna lain.
Kasus kejahatan aplikasi kencan
Di luar ranah cyber,
potensi kejahatan lewat aplikasi kencan juga bisa merambah dunia nyata. Pada
bulan September lalu misalnya, seorang pria asal Sydney, Australia melaporkan
bahwa dirinya dirampok oleh “teman kencan” yang dikenal lewat Tinder.
Ia harus rela kehilangan
dompet dan uang tunai di saat pertemuan pertamanya. Pria tersebut mengaku bahwa
teman kencannya mengajak bertemu di kawasan perairan Bondi Beach.
Begitu
datang ke lokasi janjian, alih-alih bertemu perempuan yang diajak kencan, dia
malah didatangi tiga orang pria asing dan dirampok.
Rupanya akun perempuan di
Tinder tadi palsu belaka dan sengaja dibikin oleh pelaku kejahatan untuk
memancing korban.
Memang ada juga yang sukses
mencari lawan jenis lewat aplikasi kencan. Meski demikian, ada baiknya untuk
tidak menggantungkan diri pada teknologi untuk mencari pasangan.
Sesekali keluar dan lihatlah
sekeliling. Siapa tahu pujaan hati selama ini ada di sekitar Anda.
Leave a Comment